“sejarah perjuangan manusia adalah sejarah
perjuangan kelas” (Karl Max)
A. Pengertian Analisis Sosial
Analisis sosial (ansos) merupakan
salah satu metodologi yang dikembangkan untuk mengetahui dan mendalami realitas
sosial. Ansos dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lebih lengkap
tentang sebuah situasi sosial dengan menggali hubungan-hubungan historis dan
kulturalnya. Analisis sosial bertujuan untuk membongkar fenomena sosial yang
“dirasakan” bermasalah. Untuk apa persoalan tersebut dibongkar? Tentu saja agar
dapat diambil tindakan atau respon serta solusi yang tepat terhadap persoalan
yang dimaksud. Ansos berperan sebagai perangkat yang memungkinkan kita
menangkap dan memahami raelitas yang sedang kita hadapi. Ansos menggali
realitas dari berbagai dimensi. Ansos memungkinkan seseorang mempelajari dan
menyelidiki lebih jauh struktur dari lembaga-lembaga ekonomi, sosial, pilotik
dan kebudayaan, karena dari struktur lembaga-lembaga tersebut munculnya
masalah-masalah dan ke sana pula berbagai kebijakan tertuju. Analisis sosial
membantu untuk mamahami dan mengidentifikasi :
1. Manakah permasalahan kunci dalam
masyarakat
2. Manakah kelompok dalam masyarakat yang
mempunyai akses dalam sumber-sumber daya
3. Kaitan berbagai sistem dalam masyarakat
4. Potensi-potensi yang ada dalam
masyarakat
5. Tindakan-tindakan yang mengubah situasi
dan yang memperkuat situasi
Wilayah analisa sosial adalah
sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat, dimensi-dimensi obyektif
masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial, pola perilaku,
kekuatan-kekuatan sosial masyarakat), dan dimensi-dimensi subyektif masyarakat
(ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir, nilai, norma yang hidup di
masyarakat). Dengan demikian analisis sosial menjadi penting karena ia berusaha
menggambarkan, mengungkap, dan mencari pemecahan atas permasalahan sosial yang
ada. Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa didalam masyarakat yang
terstruktur secara tidak langsung selalu terdapat kesenjangan ataupun
permasalahan sosial yang terselubung. Tugas kita adalah menggambarkan dalam
bentuk material, mencari akar permasalahan, serta mencari alternatif solusinya.
B. Prinsip-prinsip Analisa Sosial
Dalam
menganalisa keadaan sosial ada beberapa prinsip yang harus dipegang,
diantaranya :
1. analisa sosial bukan suatu bentuk
pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis yang sangat mungkin digunakan
dalam menyelesaikan suatu masalah, karena analisis sosial memberikan
pengetahuan yang lengkap. Sehingga diharapkan keputusan atau tindakan yang
diambil dapat merupakan pemecahan yang tepat. Hasil analisis akan menjadi
petunjuk dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
2. analisis sosial tidak bersifat netral,
selalu berawal dari keberpihakan terhadap suatu keyakinan. Soal ini berkaitan
dengan perspektif, asumsi dasar dan sikap yang diambil dalam melakukan
analisis.
3. karena seperti hal kedua diatas maka
ansos bisa dipergunakan oleh siapapun (bukan monopoli kaum akademis atau
intelektual), tetapi bisa digunakan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana
saja.
4. analisis sosial memiliki kecenderungan
mengubah, tendensi untuk memperoleh gambaran yang didapat dari analisis sosial
bagi keperluan tindakan-tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa
analisis sosial berposisi sebagai salah satu dalam siklus kerja
advokasi/bantuan hukum dan transformasi.
5. analisa sosial yang akan dikembangkan
adalah suatu proses analisa yang akan menggunakan “tindakan manusia” sebagai
pusat dalam melihat suatu fenomena yang ada.
C. Kerangka Berfikir Analisa Sosial
Dalam
menganalisa sosial, kita memerlukan kerangka berfikir untuk mengantarkan
fakta-fakta sosial menjadi sebuah rumusan masalah yang akhirnya akan dicari
solusi pemecahan masalahnya. Kerangka berfikir dalam analisa sosial ada 2
diantaranya :
1. Fungsional struktural
Fungsional struktural
melihat masyarakat dan lembaga-lembaga sosial sebagai suatu sistem yang seluruh
bagiannya saling tergantung satu sama lain dan bekerja sama menciptakan
keseimbangan (equlibrium). Mereka memang tidak menolak keberadaan konflik di
dalam masyarakat, akan tetapi mereka percaya benar bahwa masyarakat itu sendiri
akan mengembangkan mekanisme yang dapat mengontrol konflik yang timbul. Inilah
yang menjadi pusat perhatian analisis bagi kalangan fungsionalis.
Menurut teori ini,
masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau
elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan
yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang
lain.
2. Konflik
Merupakan sebuah teori
dimana tidak mengingkari adanya struktur masyarakat yang ada pada kehidupah
sosial. Teori ini berpendapat bahwa sebuah keteraturan di masyarakat bukan
dihasilkan dari sebuah konsensus melainkan karena adanya penindasan dari sebuah
kalangan penguasa atas yang dikuasai. Yang ditindas merasa demikian karena ia
tidak mempunyai kekuatan untuk menguasai.
D. Langkah-Langkah Analisa Sosial
Langkah-langkah
dalam melakukan analisa sosial adalah :
1. Menyingkap dan memperjelas nilai-nilai yang
mendorong kita melakukan tugas itu
Kita melakukannya
dengan mempertanyakan sendiri asas-asas. Apakah keyakinan dan nilai-nilai dasar
kita? Apakah dasar perbedaan tindakan-tindakan kita? Manakah tindakan yang
mempunyai pengaruh besar pada berbagai masalah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
akan menyingkap pendirian yang menjadi titik tolak kita dalam melakukan ansos.
2. Memilih dan menentukan objek analisis
Pemilihan
sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional dalam arti
realitas yang dianalsis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan
sesuai dengan visi atau misi organisasi.
3. Pengumpulan data atau informasi penunjang
Untuk dapat
menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi
penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan
observasi maupun investigasi langsung dilapangan. Re-cek data
atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.
4. Identifikasi dan analisis masalah
Merupakan
tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan
beberapa variable, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama
dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan
dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.
Dalam tahap
ini, ada beberapa hal penting yang perlu ditelaah, diantaranya kaitan historis
(sejarah masyarakat), kaitan struktur, nilai, dan reaksi yang berkembang dan
arah masa depan.
5. Mengembangkan presepsi
Setelah diidentifikasi
berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya
dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang objektif. pada
tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek
masalah, serta pengembangan beberapa alternative sebagai kerangka tindak
lanjut.
6. Menarik kesimpulan
Pada tahap
ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah, pihak mana saja yang
terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara
politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk
proses perubahan sosial.
No comments:
Post a Comment