Thursday, June 27, 2013

Analis Sosial



             “sejarah perjuangan manusia adalah sejarah perjuangan kelas” (Karl Max)
A.    Pengertian Analisis Sosial
Analisis sosial (ansos) merupakan salah satu metodologi yang dikembangkan untuk mengetahui dan mendalami realitas sosial. Ansos dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lebih lengkap tentang sebuah situasi sosial dengan menggali hubungan-hubungan historis dan kulturalnya. Analisis sosial bertujuan untuk membongkar fenomena sosial yang “dirasakan” bermasalah. Untuk apa persoalan tersebut dibongkar? Tentu saja agar dapat diambil tindakan atau respon serta solusi yang tepat terhadap persoalan yang dimaksud. Ansos berperan sebagai perangkat yang memungkinkan kita menangkap dan memahami raelitas yang sedang kita hadapi. Ansos menggali realitas dari berbagai dimensi. Ansos memungkinkan seseorang mempelajari dan menyelidiki lebih jauh struktur dari lembaga-lembaga ekonomi, sosial, pilotik dan kebudayaan, karena dari struktur lembaga-lembaga tersebut munculnya masalah-masalah dan ke sana pula berbagai kebijakan tertuju. Analisis sosial membantu untuk mamahami dan mengidentifikasi :
1.    Manakah permasalahan kunci dalam masyarakat
2.   Manakah kelompok dalam masyarakat yang mempunyai akses dalam sumber-sumber daya
3.   Kaitan berbagai sistem dalam masyarakat
4.    Potensi-potensi yang ada dalam masyarakat
5.   Tindakan-tindakan yang mengubah situasi dan yang memperkuat situasi
Wilayah analisa sosial adalah sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat, dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial, pola perilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat), dan dimensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir, nilai, norma yang hidup di masyarakat). Dengan demikian analisis sosial menjadi penting karena ia berusaha menggambarkan, mengungkap, dan mencari pemecahan atas permasalahan sosial yang ada. Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa didalam masyarakat yang terstruktur secara tidak langsung selalu terdapat kesenjangan ataupun permasalahan sosial yang terselubung. Tugas kita adalah menggambarkan dalam bentuk material, mencari akar permasalahan, serta mencari alternatif solusinya.

B.     Prinsip-prinsip Analisa Sosial
Dalam menganalisa keadaan sosial ada beberapa prinsip yang harus dipegang, diantaranya :
1.      analisa sosial bukan suatu bentuk pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, karena analisis sosial memberikan pengetahuan yang lengkap. Sehingga diharapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat merupakan pemecahan yang tepat. Hasil analisis akan menjadi petunjuk dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
2.      analisis sosial tidak bersifat netral, selalu berawal dari keberpihakan terhadap suatu keyakinan. Soal ini berkaitan dengan perspektif, asumsi dasar dan sikap yang diambil dalam melakukan analisis.
3.      karena seperti hal kedua diatas maka ansos bisa dipergunakan oleh siapapun (bukan monopoli kaum akademis atau intelektual), tetapi bisa digunakan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
4.      analisis sosial memiliki kecenderungan mengubah, tendensi untuk memperoleh gambaran yang didapat dari analisis sosial bagi keperluan tindakan-tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa analisis sosial berposisi sebagai salah satu dalam siklus kerja advokasi/bantuan hukum dan transformasi.
5.      analisa sosial yang akan dikembangkan adalah suatu proses analisa yang akan menggunakan “tindakan manusia” sebagai pusat dalam melihat suatu fenomena yang ada.
C.     Kerangka Berfikir Analisa Sosial
Dalam menganalisa sosial, kita memerlukan kerangka berfikir untuk mengantarkan fakta-fakta sosial menjadi sebuah rumusan masalah yang akhirnya akan dicari solusi pemecahan masalahnya. Kerangka berfikir dalam analisa sosial ada 2 diantaranya :
1.      Fungsional struktural
Fungsional struktural melihat masyarakat dan lembaga-lembaga sosial sebagai suatu sistem yang seluruh bagiannya saling tergantung satu sama lain dan bekerja sama menciptakan keseimbangan (equlibrium). Mereka memang tidak menolak keberadaan konflik di dalam masyarakat, akan tetapi mereka percaya benar bahwa masyarakat itu sendiri akan mengembangkan mekanisme yang dapat mengontrol konflik yang timbul. Inilah yang menjadi pusat perhatian analisis bagi kalangan fungsionalis.
Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain.
2.      Konflik
Merupakan sebuah teori dimana tidak mengingkari adanya struktur masyarakat yang ada pada kehidupah sosial. Teori ini berpendapat bahwa sebuah keteraturan di masyarakat bukan dihasilkan dari sebuah konsensus melainkan karena adanya penindasan dari sebuah kalangan penguasa atas yang dikuasai. Yang ditindas merasa demikian karena ia tidak mempunyai kekuatan untuk menguasai.
D.    Langkah-Langkah Analisa Sosial
Langkah-langkah dalam melakukan analisa sosial adalah :
1.      Menyingkap dan memperjelas nilai-nilai yang mendorong kita melakukan tugas itu
Kita melakukannya dengan mempertanyakan sendiri asas-asas. Apakah keyakinan dan nilai-nilai dasar kita? Apakah dasar perbedaan tindakan-tindakan kita? Manakah tindakan yang mempunyai pengaruh besar pada berbagai masalah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menyingkap pendirian yang menjadi titik tolak kita dalam melakukan ansos.
2.      Memilih dan menentukan objek analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalsis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.
3.      Pengumpulan data atau informasi penunjang
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupun investigasi langsung dilapangan. Re-cek data atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.
4.      Identifikasi dan analisis masalah
Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.
Dalam tahap ini, ada beberapa hal penting yang perlu ditelaah, diantaranya kaitan historis (sejarah masyarakat), kaitan struktur, nilai, dan reaksi yang berkembang dan arah masa depan.
5.      Mengembangkan presepsi
Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang objektif. pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta pengembangan beberapa alternative sebagai kerangka tindak lanjut.

6.      Menarik kesimpulan
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah, pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.


No comments:

Post a Comment